Senin, 01 Maret 2010

METODE DAN PERENCANAAN POD, resume 5

A. Model POD


1. Model Pembelajaran Daur Pengalaman Berstruktur dan Analisis Peran


Model ini lebih mengetengahkan kepada pendekatan parsipatori andragogi melalui daur pengalaman berstruktur. Pemberian bantuan belajar dengan tahapan pertama, pengenalan dan penghayatan terhadap masalah dan kebutuhan peningkatan mutu program dan kemampuan petugas menurut peserta. Kedua, pengungkapan masalah atau kebutuhan peningkatan mutu program dan kemampuan petugas menurut peserta. Ketiga, pengolahan masalah dan kebutuhan peningkatan mutu program dan kemampuan petugas oleh peserta bersama pembelajar. Keempat, penyimpulan cara pemecahan masalah dan pemenuhan kebutuhan peningkatan mutu dalam penyelenggaraan program. Contohnya metode ATMAP (arah, terapan, masalah dan peran).


2. Model Pembelajaran Latihan Penyelidikan


Ada lima fase yaitu:

- Menghadapi pebelajar untuk konfrontasi dengan situasi teka-teki.

- Fase operasi pengumpulan data untuk verifikasi.

- Operasi pengumpulan data untuk eksperimen.

- Pebelajar menyadap informasi dari pengumpulan data mereka dan menjelaskan masalah sebaik mungkin.

- Pembelajar dan pebelajar bekerjasama menganalisis strategi satu sama lain.


3. Model Pembelajaran Advance Organizer


Advance organizer ialah materi pengenalan yang disajikan lebih dahulu dari tugas pembelajaran yang tingkat abstraksinya lebih tinggi dibanding dengan tugas pembelajaran itu sendiri. Tujuan untuk menjelaskan, mengintegrasi dan menghubungkan materi dalam tugas pembelajaran sebelumnya.


4. Model Pembelajara Pemerolehan Konsep

Mencakup penganalisaan proses berpikir dan diskusi mengenai atribut perolehan konsep. Mengandung aplikasi dapat memahami hakikat dari konsep dan kegiatan yang bersifat konseptual, pembelajar dapat mengenal strategi pengkatagorisasi yang digunakan pebelajar dan membantu menggunakannya lebih efektif, dan pembelajar dapat memperbaiki kualitas pembelajaran untuk mempelajari konsep dengan menggunakan model ini.

B. Metode dan Teknik POD


1. Teknik Pembelajaran Perorangan

Dapat digolongkan menjadi teknik pembelajaran yang berpusat pada pebelajar dan teknik pembelajaran yang berpusat pada sumber belajar. Teknik-teknik yang digunakan berpusat pada pebelajar yaitu modul, permainan dan eksperimen.


2. Teknik Pembelajaran Kelompok

Kegiatan belajarnya yaitu tutorial, teknik diskusi kelompok, teknik diskusi enam-enam, latihan, kerja kelompok, brainstorming, fish-bowl, simulasi, seminar dan simposium.

3. Teknik Pembelajaran dalam Kelompok Besar

Kegiatan belajar yaitu kampanye dan gerakan pembangunan masyarakat.


PERENCANAAN POD


A. Komponen Perencanaan Pendidikan


Komponennya ialah peserta didik,tujuan belajar, pembimbing, kurikulum, organisasi pelaksana, kondisi masyarakat setempat, kemanfaatan langsung, dan struktur organisasi. Hal yang perlu diperhatikan (Rahman,1989) ialah penemuan sebelumnya, penelitian keadaan lokasi, perkiraan kebutuhan, penyusunan skala prioritas, penyusunan tujuan dan strategi, rancangan implementasi, penetapan waktu dan penilaian.


B. Perencanaan Partisipatif


1. Prinsip Perencanaan Partisipatif


Menurut Pidarta (1988), hubungan dengan masyarakat, partisipan,teknik kerja kelompok, ramalan dan pembuatan program, dan pengambilan keputusan.


2. Prosedur Perencanaan Partisipatif

Menentukan kebutuhan atas dasar antisipasi tehadap perubahan lingkungan, melakukan ramalan dan menentukan program, tujuan, misi, perencanaan prioritas, menspesifikasi tujuan, menentukan standar performansi, menetukan alat/metode/alternatif/ pemecahan, melakukan implementasi dan menilai, dan mengadakan review.

C. Peristiwa Pengajaran


Menurut Gange&Briggs (1974) ialah dirancang untuk membuat peserta didik bergerak dari tempat awal menuju pencapaian kemampuan yang telah ditetapkan dalam tujuan khusus pengajaran.


D. Rancangan Pengajaran

Berdasarkan pendekatan sistem menurut Dick&Carey (1985) dan Hannum&Briggs (1984) mempunyai prosedur yaitu, identifikasi tujuan umum pengajaran, melakukan analisis pengajaran, identifikasi tingkah laku masukan dan cirri peserta didik, merumuskan tujuan performansi, mengembangkan butir-butir tes acuan patokan, mengembangkan strategi pengajaran, mengembangkan dan memilih materi pengajaran, merancang dan melakukan evaluasi formatif, merevisi bahan pengajaran, dan merancang dan melakukan evaluasi sumatif.

Referensi : Suprijanto. 2005. PENDIDIKAN ORANG DEWASA – DARI TEORI HINGGA APLIKASI. JAKARTA: BUMI AKSARA

Yusnadi. PENDIDIKAN ORANG DEWASA (ANDRAGOGI). MEDAN: PPS UNIMED

Tidak ada komentar:

Posting Komentar