Minggu, 07 Februari 2010

TUJUAN DAN PERTIMBANGAN FILOSOFIS PENDIDIKAN ORANG DEWASA, resume 2

A. Tujuan Pendidikan Orang Dewasa

Houle
(1972) menggambarkan lima orientasi pendidik orang dewasa:

1. Memusatkan pada tujuan.
2. Memenuhi kebutuhan dan minat.
3. Menyerupai sekolah.
4. Menguatkan kepemimpinan.
5. Mengembangkan lembaga pendidikan orang dewasa.
6. Meningkatkan informalitas.

Bergeivin
mengemukakan tujuan pendidikan orang dewasa:

1. Membantu mencapai suatu tingkat kebahagian dan makna dalam kehidupan.
2. Membantu memahami diri sendiri, bakatnya dan keterbatasan serta hubungan dengan orang lain.
3. Membantu mengenali dan memahami kebutuhan belajar seumur hidup.
4. Memberikan kondisi dan kesempatan dalam membantu mencapai kemajuan proses pematangan secara spiritual, budaya, fisik, politik dan kejujuran.
5. Memberikan jika dibutuhkan pendidikan bagi kelangsungan hidup.

Dapat disimpulkan dari pemaparan di atas bahwa tujuan pendidikan orang dewasa ialah:

1. Membantu orang-orang melakukan penyesuaian psikologis terhadap kondisi sosial dan dunia alamiah dengan melengkapi aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap.
2. Melengkapi keterampilan orang dewasa yang diperlukan guna menemukan dan memecahkan masalah yang mungkin dihadapi dengan menekankan pada keterampilan memecahkan masalah dan tidak pada isi atau subject matter.
3. Membantu orang dewasa merubah kondisi sosial mereka.
4. Membantu orang dewasa bebas, individu otonom.


B. Pertimbangan filosofis dalam pendidikan orang dewasa
Pendekatan filsafat didasarkan untuk memecahkan persoalan yang berdimensi luas. Metode berpikir filsafat digunakan dalam pendidika orang dewasa ada lima alasan yaitu:

1. Perlu adanya acuan pertanyaan-pertanyaan apabila ingin menetapkan program yang akan datang yaitu “apa yang akan dilakukan” yang berkonotasi penerapan dari program yang direncanakan adalah suatu pendekatan filosofis.

2. Pendidik untuk orang dewasa secara individual sering merasa hanya bagian yang sangat kecil dari suatu lembaga yang besar sehingga memandang lembaga sebagai sumber acuan.

3. Pendidikan membutuhkan landasan untuk menilai keterkaitan antar persoalan.

4. Pendidik perlu melihat keterkaitan antara pendidikan orang dewasa dengan aktivitas masyarakat.

5. Suatu cara berpikir filosofis yang dikembangkan dengan menyiapkan pendidikan melalui pendekatan yang terkait erat dengan pertanyaan mendasar.
Metode berpikir filsafat bagi pendidikan orang dewasa dapat didefenisikan sebagai suatu sistem, keyakinan yang dimiliki seorang pendidik untuk orang-orang dewasa. Dimensi filsafat dibedakan menjadi dimensi yang menunjukkan pada pengertian macam-macam filsafat baik yang tradisional atau kontemporer, dan dimensi proses yang menunjukkan tentang bimbingan berpikir yang sistematis dan terorganisir.

Kerangka kerja metode berpikir filsafat ada empat kategori:

1. Pebelajar mengembangkan metode berpikir filsafat bagi pendidik orang dewasa dalam diri seseorang.
2. Seluruh tujuan dari pendidik orang dewasa.
3. Materi isi.
4. Proses belajar.

Referensi : Yusnaidi,. Pendidikan Orang Dewasa. Medan:PPS UNIMED

Tidak ada komentar:

Posting Komentar